oleh Jenny Stamos Kovacs
Pernahkah kamu punya atau merasa punya masalah seperti ini? Abangmu bisa makan pizza tiga kali sehari dan
tidak pernah bertambah gemuk, sementara kamu sudah mengawasi karbohidrat,
kalori, dan asupan yang manis-manis namun tetap saja berat badanmu tidak kunjung turun juga? Jadi
kamu berkesimpulan kalau abangmu pasti punya metabolisme yang cepat, sementara
kamu dikutuk dengan metabolisme yang lambat. Apakah mendingan kamu menyerah
saja dan melupakan diet?
Tidak, menurut para ahli. Metabolismemu bisa
jadi lambat, tapi itu bukan salah genmu. Dan menjadi gemuk juga bukanlah
nasibmu. Semua orang — tidak masalah berapa umurnya, berat badannya, atau
rajiin/tidaknya berolah raga – punya kekuatan untuk meningkatkan
metabolismenya.
Caranya? Metabolisme 101
Metabolisme, secara sederhanya adalah proses
penguraian protein, karbohidrat, dan lemak untuk menyediakan energi yang
dibutuhkan tubuhmu untuk mempertahankan dirinya sendiri. Angka metabolismemu
bergantung pada interaksi antara jumlah kalori yang kamu konsumsi, jumlah
kalori yang kamu bakar selama makan dan berolah raga, serta kalori yang kamu
bakar berdasarkan struktur genetikmu.
Bagaimana cara untuk meningkatkan
mertabolisme? Tidak banyak yang bisa kamu lakukan menyangkut genmu (lagipula
mereka hanya mempengaruhi 5% dari total pembakaran kalori harianmu), artinya
cara terbaik untuk mempercepat metabolismemu adalah dengan meningkatkan
kebutuhan tubuhmu akan energi.
“Tubuhmu dapat membakar kalori dari lemak,
atau protein, atau dari karbohidrat,” kata John Berardi, PhD, CSCS, presiden Precision Nutrition, juga penulis The Metabolism Advantage. “Tentu saja, kamu
lebih memilih tubuhmu membakar kalori dari lemak, namun tubuhmu bukanlah
pemboros; tubuhmu hanya akan membakar lemak ketika memerlukan energi.”
Ini terjadi ketika kamu sedang berolah raga, namun
sangat sulit untuk berolah raga sepanjang waktu, khususnya jika kamu harus
duduk di belakang meja seharian. Untungnya, tubuhmu juga memerlukan energi
ekstra di waktu-waktu lain, seperti di jam pertama atau kedua setelah latihan
intens seperti latihan interval dan angkat beban. Ini disebut efek “afterburn”, jelas Berardi, dan
pembakaran ini dapat berlanjut hingga 24 jam. Latihan kekuatan dengan beban yang
lebih berat dari biasanya juga memerlukan energi – untuk memperbaiki sobekan
kecil otot (sehat).
Dan dengan hanya menjadi lebih berotot juga
akan meningkatkan kebutuhan energi tubuhmu. Tiap satu ekstra pon otot yang ada
di tubuhmu dapat membakar hingga 50 kalori tambahan hanya untuk
mempertahankannya – dan tanpa perlu usaha dari dirimu. Kamu juga dapat
meningkatkan metabolismemu dengan makan makanan yang memerlukan energi ekstra
untuk dicerna dan diurai; misalnya protein. Tubuhmu membakar kalori dua kali
lebih banyak ketika mencerna makanan yang kaya protein dibanding makanan yang
kaya karbohidrat atau lemak, tambah Beradi.
Jangan berputus asa dulu bila kamu merasa metabolismemu pelan, karena ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkannya. Dengan meningkatnya metabolismemu, kamu jadi punya cara untuk membakar lemak di tubuhmu.