Benarkah ada hubungan antara bakat gemuk dan pengaruhnya pada berat badan? Memang benar, tapi
bukan berarti orang yang punya keturunan atau bakat gemuk tidak bisa langsing. Bakat
gemuk mempengaruhi berat badanmu karena efeknya pada hal-hal berikut:
1. Bagaimana kalori digunakan oleh tubuhmu (energi
metabolisme). Beberapa orang menggunakan kalori secara efisien – mereka hanya
perlu kalori sedikit untuk bahan bakar tubuh mereka – yang dapat mengakibatkan "sisa"
kalori yang disimpan sebagai lemak. Orang lain menggunakan kalori dengan cara
yang tidak terlalu efisien – mereka perlu kalori lebih banyak untuk bahan bakar
tubuh mereka – sehingga sisa kalori untuk disimpan sebagai lemak jadi lebih
sedikit.
2. Basal metabolic rate (BMR – tingkat metabolis basal), yang
menentukan berapa banyak energi yang kamu bakar ketika kamu sedang
beristirahat. Jika kamu punya BMR yang lebih rendah, lebih mudah bagimu untuk
naik berat badan. Angka BMRmu dapat berubah sedikit karena beberapa kondisi. Misalnya,
kelaparan atau diet yang kalorinya sangat rendah menurunkan BMR karena selain
kehilangan lemak, kamu juga kehilangan otot.
Otot meningkatkan tingkat metabolis istirahatmu, jadi
kehilangan terlalu banyak lemak memperlambat metabolisme. Demam dan stres fisik
yang tinggi, seperti pemulihan setelah operasi atau akibat luka bakar yang parah,
meningkatkan BMRmu.
3. Sinyal tubuh. Lapar, kenyang (puas), dan nafsu makan
adalah sinyal tubuh yang memberitahumu berapa banyak kamu harus makan. Sinyal-sinyal
ini juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan dapat diacuhkan untuk waktu yang
singkat.
Rasa lapar adalah sensasi normal (suara bergemuruh di
perutmu, sakit perut karena lapar) yang membuatmu ingin makan. Rasa lapar ini
sebagian dikontrol oleh sebuah wilayah di otak yang disebut hypothalamus, kadar
gula darahmu (glukosa), seberapa kosong perut dan ususmu, dan level hormon
tertentu di tubuhmu.
Puas/kenyang adalah sebuah perasaan penuh dan terpuaskan. Reseptor
melar di perut mengirim sinyal ke otak mengatakan perut udah terisi. Naiknya gula
darah (glukosa), aktivitas hypothalamus, dan kehadiran makanan di usus,
semuanya berkontribusi pada rasa puas.
Nafsu adalah keinginan untuk atau ketertarikan pada makanan
yang dihubungkan dengan penglihatan, bau, atau pikiran akan makanan. Nafsu dapat
mengalahkan rasa lapar dan puas, seperti ketika kamu tetap terus makan walaupun
sudah merasa kenyang. Kamu juga bisa tidak merasa punya nafsu walaupun kamu
lapar, seperti ketika berasa dalam situasi yang stres atau ketika sedang sakit.
4. Titik pengaturan (set point). Teori ini mengemukakan bahwa tubuhmu
mencoba untuk menjaga berat badanmu di jangkauan tertentu, yang disebut titik
pengaturan. Jangkauannya sepertinya dipengaruhi oleh ‘bangunan’ genetikmu. Namun
berat badanmu yang sesungguhnya dalam jangkauan tersebut dipengaruhi oleh gaya
hidup atau lingkunganmu. Titik pengaturanmu menyesuaikan pada level yang baru
ketika dipertahankan selama beberapa waktu dan dapat diubah dengan makan lebih
banyak, olah raga, beberapa obat, dan beberapa kondisi otak.
5. Distribusi lemak. Distribusi berat badanmu berubah
sejalan dengan usia. Pertambahan usia menyebabkan bergantinya otot dengan
lemak. Laki-laki menyimpan lemak lebih banya di bagian perut seiring
pertambahan usia, sementara perempuan lebih banyak menyimpannya di bagian paha
dan pinggul. Namun semakin tua usia perempuan, lebih banyak juga lemak yang
disimpan di bagian perut.
Dengan penjelasan tentang bakat gemuk dan pengaruhnya pada berat badan, bukan berarti kamu
yang memiliki bakat gemuk tidak bisa tampil lebih langsing. Perjuangannya
mungkin lebih menantang dibanding yang tidak punya bakat gemuk, namun bukan
berarti kamu harus menyerah dan pasrah. Selain cara-cara alami yang dapat kamu
lakukan untuk mencapai berat badan yang kamu inginkan, program Smart Detox
dapat membantu meningkatkan metabolisme dan juga mempermudah kamu untuk
mengubah BMRmu.