Berat Badan Ibu Hamil yang Normal



Tiap perempuan yang sedang hamil pasti terpikir akan kenaikan berat badannya. Beberapa calon ibu melihat kehamilan sebagai surat ijin untuk makan sebanyak yang mereka mau, sebaliknya sebagian lainnya enggan akan kemungkinan naik berat badan dan khawatir kenaikan berat badan semasa hamil akan merusak bentuk tubuh mereka. Agar tidak terlalu khawatir akan kenaikan berat badan yang berlebihan selama hamil, ada baiknya mencari tahu tentang seberapa banyak kenaikan berat badan ibu hamil yang normal.


Sekelompok pakar dari Institut Obat-obatan dan Badan Riset Nasional mengeluarkan rekomendasi – panduan pertama dalam kurun waktu hampir 20 tahun – menjelaskan berapa kg sebaiknya kenaikan berat badanmu dan bagaimana kenaikan berat badan selama hamil memengaruhi kesehatanmu dan bayimu. Namun walaupun sudah mengetahui angka yang benar; prakeknya tentu berbeda dengan teorinya.

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar kenaikan berat badan ibu hamil.

Seberapa banyak sebaiknya kenaikan berat badan saya selama hamil?
Jumlah kenaikan berat badanmu selama hamil tergantung pada indeks massa tubuhmu (IMT) sebelum hamil dan berapa jumlah anak yang kamu kandung saat ini. IMT memerkirakan lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badanmu.

Setelah mengetahui angka IMTmu, kamu sudah tahu titik awal bagi kenaikan berat badanmu selama hamil. Perempuan dengan IMT tinggi disarankan untuk tidak naik terlalu banyak; perempuan yang IMTnya lebih rendah sebaiknya mengalami kenaikan berat badan yang lebih besar selama hamil.

Berikut adalah ringkasan panduan kenaikan berat badan hamil bagi kehamilan satu anak berdasarkan IMT yang dikeluarkan oleh Institut Obat-obatan dan Badan Riset Nasional (Amerika):
Jika IMTmu kurang dari 18.5: naik 14-20 kg
Jika IMTmu adalah 18.5 hingga 24.9: naik 12.5 hingga 17.5 kg
Jika IMTmu adalah 25 hingga 29.9: naik 7.5 hingga 12.5kg
Jika IMTmu 30 keatas: naik 5.5 hingga 10 kg

Berikut adalah ringkasan panduan kenaikan berat badan bagi hamil anak kembar:
Jika IMTmu kurang dari 18.5: konsultasikan dengan doktermu
Jika IMTmu adalah 18.5 hingga 24.9: naik 18 hingga 27 kg
Jika IMTmu adalah 25 hingga 29.9: naik 15 hingga 25 kg
Jika IMTmu 30 atau lebih: naik 12.5 21 kg

Kapan mustinya berat badan saya mulai naik ketika hamil?
Ketika berhubungan dengan kenaikan berat badan saat hamil, timing berpengaruh. Kemungkinannya, kenaikan berat badan selama 3 bulan pertama hanya sedikit – dan sebaiknya memang begitu menurut panduan IOM (Intsitute of Medicine).

Di trimester pertama, kamu belum memerlukan kalori ekstra; walaupun janin di masa ini tumbuh pesat, janin masih sangat kecil hingga perkembangannya tidak memerlukan energi tambahan. Namun berat badanmu mungkin bertambah di tiga bulan pertama ini karena merasa lebih lapar yang disebabkan oleh kebutuhan untuk menyimpan cairan.  Beberapa perempuan bahkan turun berat badannya karena merasa kurang enak untuk makan seperti biasa.

Begitu trimester kedua dimulai, dan pertumbuhan bayi mulai intens, kenaikan berat badan secara tetap merupakan keharusan. Rencanakan untuk naik sekitar setengah kilo seminggu bila IMTmu sebelum hamil adalah 24.9 atau lebih rendah, dan sekitar seperempat kilogram jika IMTmu sebelum hamil adalah 24.9 atau lebih.

Apa yang terjadi jika berat badan saya naik terlalu banyak selama hamil?
Dalam jangka pendek (selama kehamilan), kenaikan berat badan sesuai dengan yang disarankan mengurangi risiko kelahiran prematur (bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu) dan menjaga berat badan lahir bayi yang tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.
Dalam jangka waktu panjang, hasil riset menyarankan bahwa semakin banyak kenaikan berat badan ibu selama hamil, maka semakin tinggi pula risiko memiliki anak yang kegemukan dan yang tekanan darahnya lebih tinggi. Anak-anak yang lahir dengan berat badan yang terlalu rendah, yang merupakan hasil dari kenaikan berat badan yang terlalu sedikit selama hamil, lebih besar kemungkinannya terkena kondisi kronis, termasuk penyakit jantung dan diabetes, setelah mereka dewasa.

Mungkin akan sulit untuk mencapai angka berat badan ibu hamil yang normal yang tepat seperti yang disarankan diatas, namun jangan terlalu khawatir bila berat badanmu meleset beberapa pon dari yang disarankan. Perhatikan saran dari dokter kandungan atau bidanmu.

Berapa banyak makanan ekstra yang sebaiknya saya makan ketika hamil?
Hormon hamil dapat mempengaruhi selera makan, menyebabkan beberapa perempuan merasa kelaparan sementara sebagian lainnya justru merasa mual, muntah-muntah, dan kelelahan sehingga membuat mereka kehilangan nafsunya terhadap makanan. Untuk kedua kasus ini, strategi terbaik adalah mencoba sebanyak mungkin melakukan diet (baca: pola makan) yang seimbang yang memperhitungkan jumlah kegiatan fisikmu dan juga tahap kehamilanmu.

Rencana makan bergizi bagi ibu hamil dengan kalori yang cukup – mulai dari tambahan sekitar 340 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalorimu sebelum hamil, dimulai sejak trimester kedua, dan sekitar 450 kalori lebih banyak dibanding sebelum hamil di trimester terakhirmu – akan cukup untuk mencegah rasa lapar yang sering datang. Perempuan yang khususnya aktif secara fisik mungkin memerlukan kalori lebih banyak lagi selama kehamilannya Bila kamu hamil anak kembar, kamu harus makan minimal sekitar 440 kalori lebih banyak tiap hari sejak masuk trimester kedua, dan 500-600 kalori lebih banyak per hari dalam trimester terakhir.

Memilih makanan yang membuatmu kenyang sebagai bagian dari diet hamil yang seimbang akan memperbaiki kepuasan ketika makan. Misalnya gandum utuh, sayuran, dan polong-polongan kaya akan serat yang akan membuatmu kenyang lebih lama tanpa adanya kalori ekstra. Banyak minum; sama dengan makan makanan yang kaya serat, banyak minum akan membuatmu merasa terus kenyang dan mencegah sembelit, sebuah keluhan ibu hamil yang sering dirasakan. 

Mudah-mudahan dengan adanya informasi diatas, para calon ibu dapat lebih memperkirakan kenaikan berat badan ibu hamil yang normal untuk optimalisasi perkembangan bayinya.